يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

“Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu kepada Islam secara menyeluruh. Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagi kamu.” (Qs. al-Baqarah [2]: 208)."

3.6.10

Jeritan GHAZA

Wahai Cucu-cucu Sultan Muhammad al-Fatih!
Jeritan Permintaan Tolong untuk Membalas Pengacau:
Sekarang… Sekarang… Wahai Cucu-cucu Sultan Muhammad al-Fatih!

Militer Israel dengan sangat brutal dan penuh kebencian, telah melakukan serangan terhadap kapal bantuan yang tengah berlayar menuju Gaza. Serangan itu menewaskan enam belas orang dari penumpang kapal yang gagah berani menghadapi serangan tentara Yahudi terhadap kapal itu. Kapal itu berlayar dalam misi kemanusiaan, yang memuat orang-orang sipil, dan diliput media. Kapal itu bukanlah armada perang yang mengangkut militer dan kekuatan perang untuk menyerang benteng Yahudi.

Kapal itu, sebenarnya lebih kecil dari apa yang menjadi kewajiban umat terhadap penduduk Gaza, yang terus bersabar dan bersabar seraya menjerit meminta pertolongan; sementara tidak ada seorang penguasa kaum Muslim pun yang menjawab jeritan itu. Kapal itu sebenarnya tidak mungkin menghilangkan embargo, juga tak mungkin mengusir musuh. Meski demikian, para pemimpin entitas Yahudi pendengki, seperti kebiasaan mereka dalam setiap penyerangan brutalnya, di mana mereka merasa aman disamping para penguasa kaum Muslim; mereka melakukan kejahatan-kejahatannya itu tanpa memandang negara yang menyatakan dirinya sebagai pewaris Khilafah Utsmaniyah yang agung. Juga tanpa menganggap sedikitpun hubungan dengan Yahudi yang terus intens dipertahankan oleh penguasa Turki. Para pemimpin entitas Yahudi itu melakukan semua itu tanpa peduli dengan semua penguasa kaum Muslim.

Menghadapi kejahatan brutal ini, maka mempercayakan kepada masyarakat internasional, sikap negara-negara Eropa, Dewan Keamanan, perkumpulan-perkumpulan negara Arab, aksi diplomasi dan perdebatan perundang-undangan tentang perairan regional dan internasional, semua itu hanyalah upaya sia-sia secara politik dan lari dari tanggungjawab. Entitas batil dan negara brandal ini terus-menerus melakukan aksi-aksi ilegal. Mereka menginjak-injak undang-undang dan konvensi internasional dengan bergandengan tangan dengan barat, tanpa memandang sedikitpun reaksi yang luar biasa.

Sungguh, umat saat ini telah kehilangan Sultan Utsmani Abdul Hamid yang menempeleng broker Yahudi dengan respon yang dicatat dengan tinta emas oleh sejarah. Yaitu pada hari di mana mereka datang menegosiasikan tanah Palestina. Umat saat ini juga kehilangan tokoh-tokoh bertakwa dan gagah berani seperti Sultan Muhammad al-Fatih yang memobilisasi pasukan menggulung imperium Romawi.

Apakah penguasa Turki akan marah seperi kemarahan Sultan Abdul Hamid. Apakah penguasa Turki akan menyifati diri dengan keluhuran dan heroisme sultan Muhammad al-Fatih? Apakah penguasa Turki akan bangkit bergerak sebagaimana al-Mu’tashim untuk memberi pelajaran kepada entitas Yahudi agressor dengan pelajaran yang mengubah jalannya sejarah? Ataukah mereka akan mencukupkan diri dengan berteriak di media dan melakukan aksi-aksi politik yang dangkal, manipulatif, dan sebagai “kanalisasi” rasa marah kaum Muslim?!

Sungguh pengkhianatan para penguasa dan pengabaiannya terhadap Palestina dan penduduknya, telah membuat mustahil menaruh harapan kepada mereka. Tidak ada kebaikan yang bisa diharapkan dari pemerintah Turki yang membiarkan rakyatnya dan siapa saja yang bersama mereka, pergi untuk menghadapi musuh yang memiliki catatan sejarah dengan tangan berlumuran darah dan catatan sebagai jagal, tanpa disertai dengan perlindungan dari kapal-kapal perang dan tentara. Karena itu, kami menyeru para komandan yang mukhlis di dalam militer Turki dan seluruh militer islami, untuk menghentikan drama ini, sekarang…dan sekarang…! Dan kami menyeru untuk bergerak segera menobatkan seorang pemimpin mukhlis yang mengeluarkan para tentara dari barak-barak mereka, memenuhi gelegak aliran darah mereka, dan memobilisasi mereka untuk menghentikan kebrutalan dan kesombongan Yahudi di muka bumi. Juga memobilisasi orang-orang yang mencintai mati syahid lebih dari kecintaan Yahudi terhadap kehidupan, untuk membuat Yahudi melupakan bisikan setan; untuk menguliti karakter licik dan kepengecutan Yahudi; serta mencabut entitas Yahudi sebagai duri dari tanah suci.


وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ

Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan (QS al-Anfal [8]: 72)

Kantor Media Hizbut Tahrir Wilayah Palestina
No: S/B.N.010/55
Tanggal: 17 Jumaduts Tsani 1431 H/31 Mei 2010 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

isilah komentar anda ...